Tuesday, December 17, 2013

Dago Pakar - Maribaya

www.panoramio.com
Bekerja di bagian akunting terkadang membuat kepala menjadi penat dengan angka-angka yang seolah-olah menempel di jidat. Apalagi jika akhir dan awal bulan dimana laporan bulanan sudah ditunggu oleh atasan. Adrenalin bergejolak!

Untuk menghilangkan penat itu kadang tim akunting bikin acara outing sendiri diluar program tahunan hotel. Kali ini kita jalan dari Dago Pakar - Maribaya. Wisata sekaligus olahraga. Maklum anak akunting jarang jalan-jalan. Hobinya ngendon di kursi berjam-jam, sambil ngemil lagi.


Kami sepakat berangkat bersama dari hotel. Setelah semuanya berkumpul, kami berangkat dengan menyewa satu angkot jurusan Kalapa - Ledeng yang setiap saat melintas di depan hotel.Bukan kenapa-kenapa kami menyewa angkot. Serba tanggung. Kalau sewa mobil, cuma dipakai buat nganter doang. Sedangkan rencana perjalanannya adalah jalan dari Dago Pakar ke Maribaya. Apalagi pakai mobil pribadi, males ngambilnya...

Udara di Dago Pakar yang sejuk menyambut kedatangan kami. Ahh... udara seperti inilah yang kami butuhkan (bukan sejuk AC). Sejuk segar yang sebenarnya. Oksigen yang keluar dari dedaunan. Membuat otak yang sering kepanasan menjadi agak dingin dibuatnya.

Kami berjalan melintasi pepohonan yang rimbun mengikuti jalur yang ada. Tak lama kamipun sampai di Gua Belanda yang sangat terkenal "angker".

jundiurna92.wordpress.com
Aku lupa berapa jaraknya. Mungkin sekitar 100 meteran. Dipintu masuk ada orang-orang yang menyediakan jasa sewa lampu senter buat kita yang ingin "uji nyali" melewati Goa Belanda. Kami putuskan untuk masuk bersama-sama dengan hanya menyewa 3 senter. Toh niat kami cuma lewat. Bukan pengen tahu detail tentang Goa Belanda. Perjalanan masih jauh....

Tapi... meskipun cuma sekedar lewat... atmosfer dan suasana mistis memang sangat terasa saat berjalan melintasi Goa Belanda. Di kanan dan kiri jalan ada ruang-ruang yang kata pemandunya adalah kantor, penjara, dan ruang siksa. Hadeh...Udah deh, bulu kuduk jadi merinding gak beraturan...

Untunglah perjalanan memasuki lorong Goa Belanda itu termasuk singkat jadi kami gak perlu tersiksa ketakutan didalam sana. Hiiii...

Dulu aku pernah masuk ke gua Jepang di gunung Ungaran dan Kaliurang. Ukuran goa Belanda ini lebih besar. Mungkin karena faktor fisik juga kali ya. Ah sudahlah...

Keluar dari ga Belanda, kami lanjutkan perjalanan. Jalan yang kami tempuh termasuk bagus karena sudah di paving. Sehingga memudahkan bagi mereka yang punya hobi bersepeda. Sering kami disalip oleh penggiat olahraga sepeda. Perjalanan ini mungkin yang terjauh yang kurasakan. Sepanjang perjalanan kami ditemani hijaunya pohon dan semak serta kadang pemandangan bukit Dago.

Kami sempat berhenti di sebuah warung yang berada di pertengahan jalur. Laper. maklum, belum sarapan. Tapi mengingat kami harus berjalan lagi, aku hanya memesan teh manis panas dan makan beberapa gorengan serta satu roti.

Perjalanan menuju Maribaya ternyata lumayan jauh juga. Tapi kami bawa santai karena memang tujuan kami ingin wisata, refreshing. Hingga akhirnya.

Air terjun!
www.indonesia-tourism.com
Wah. Sudah sampai Maribaya. Ya kami sudah sampai Maribaya. Ah, akhirnya setelah perjalanan selama lebih kurang 3 jam! Kami bersama-sama duduk-duduk di area yang lapang dekat air terjun. Nglempengin kaki. Selonjor, melemaskan otot kaki sambil tiduran.

Tak lama kemudian waktu sudah menunjukkan jam makan siang.Begitu pesanan makan siang kami datang, langsung saja makan siang tandas dalm waktu singkat. Lapar tingkat dewa!

Di Maribaya kami tidak banyak kegiatan hanya sekedar melihat-lihat pemandangan air tejun. Lebih banyak istirahatnya. Gak pernah jalan, sekalinya jalan, jauh bener...

Tapi kami semua menikmati wisata hari itu. Rasa kekeluargaan juga lebih terasa. Lupa konflik yang ada di kantor. Besok ribut lagi. hehehe...



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...