Wednesday, December 27, 2017

Karaoke di Bandung

ilustrasi: jejakpiknik
Di bulan-bulan awal di Bandung adalah masa saya berkenalan dengan kota Bandung yang memang baru saya kunjungi. Tapi ini juga yang suka jadi objek candaan kawan-kawan saya yang asli Bandung ataupun yang sudah lama tinggal di Bandung. Begitupun saat saya mengenal jalan Braga dan salah satu tempat karaokenya.

Semua bermula ketika kami nongkrong di warung nasi goreng sebelah kantor. Saat saya ditanya tentang tempat yang sudah saya tahu di Bandung apa saja, saya jawab tempat-tempat yang memang biasa saya kunjungi seperti mal, gramedia, pasar, dan beberapa ruas jalan utama Bandung.

Mendengar jawaban saya itu, kawan-kawan tertawa. Terus nanya lagi tentang tempat karaoke. Saya
jawab cuma lihat doang. Di mal-mal yang pernah saya kunjungi memang ada karaoke seperti di CiWalk dan Pasteur Hyper Square. Eh, makin ketawa mereka. Asem.

"Ya udah. Habis makan kita karaoke. Kita tunjukin tempat yang bagus. Yang gak akan ditemukan di kota Lo," kata temen saya yang memang hobi kelayapan malam. Ajakan itu disambut oleh yang lainnya. Saya cuma bisa pasrah. Lagian memang malam itu saya tidak punya acara.

Tak lama, meluncurlah kita ke jalan Braga. Berhenti di belakang gedung BI. Wah, perasaaan udah gak enak aja begitu parkir dan ngelihat tempatnya. Bukan KTV tapi Private Society. Duh, mana duit cekak lagi. Yang begini ini pasti rate-nya tinggi. Bisa ratusan ribu per jam ini.


Dan benar saja. Begitu masuk, suasana "mencekam" sudah terasa. Ngelihat muka saya yang bingung, kawan saya langsung ngajak naik. Disitu ketemu laki-laki yang biasa dipanggil "Papi" dan sepertinya gak mungkin juga pakai nama asli.

Dalam posisi ngobrol itu, lewatlah beberapa Lady Escort yang pakaiannya ya gitu deh. Semakin yakin saya kalau ini memang bukan tempat karaoke biasa. Tapi ya sudahlah. Niatnya karaoke ya karaoke saja. Nothing else.

Alhamdulillah kawan-kawan saya ini masih baik hati. Ketika sudah didalam, kami cuma pesen softdrink dan beer. Saya minum soft drinknya, yang lain nge-beer dan mereka kayaknya gak tega mau maksa saya minum.

Kaget lagi saat lihat play list-nya. Disitu ada daftar PL yang bajunya kayak yang tadi lewat. Disini kawan-kawan saya juga baik karena tidak pesen PL yang sudah pasti akan bikin suasana "rusuh". Yang bikin heran lagi, toiletnya didalam. Jadi ya akhirnya saya berkesimpulan ini memang karaoke kelas atas dan saya bersyukur akhirnya kami bisa karaoke dengan kondisi normal meskipun ada beberapa tawaran dari "Papi".

Setelah pulang barulah saya mencari informasi di Mbah Google tentang tempat tersebut dan benarlah dugaan saya. Tak hanya karaoke, dilantai lain ternyata ada Bar, Stage, dan Massage yang semuanya identik dengan hal-hal yang saya hindari. Untunglah kawan-kawan saya baik hati... Cukup deh ini jadi pengalaman.



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...