Jalan layang Pasupati adalah ikon baru kota Bandung yang selalu menyambut warga dan wisatawan di kota Bandung, terutama jika wisatawan tersebut datang dari Jakarta dan akan menuju jalan-jalan wisata utama Bandung seperti jalan Dago atau jalan Cihampelas.
Berdasarkan informasi teman yang asli Bandung, nama Pasupati adalah gabungan dari 2 nama jalan yaitu jalan Pasteur dan jalan Surapati. Jalan Pasteur terletak disebelah barat jalan layang dan jalan Surapati terletak di sebelah timur jalan layang.
Banyak orang sering berhenti sejenak untuk melihat pemandangan dari atas jalan layang meskipun
sebenarnya hal ini dilarang oleh Pemkot. Tapi yang namanya orang pengen dan penasaran, pasti ada saja yang berhenti dipinggir jalan layang terutama di area yang diatas sungai Cikapundung, baik disisi kanan ataupun disisi kiri jalan layang dan di atas jalan dago saat di jalan Dago ada acara, seperti Car Free Day.
Jika malam hari, sampai tulisan ini dibuat, sisi jalan layang ini biasa dipakai untuk parkir motor bagi fotografer yang ingin mengambil gambar jalan layang Pasupati. Tapi selain itu ada juga yang memanfaatkannya sebagai tempat berduaa-duaan alias pacaran. Lumayanlah buat mahasiswa yang lagi cekak kantongnya. Kan kalau gak cekak nongkrongnya di kafe.... :)
Namun bagi anda yang datang dari luar kota, saya sarankan untuk berhati-hati jika anda melintas di area Cikapundung ini terutama di malam hari. Area ini, setelah jam pacaran lewat, sering pula di jadikan ajang nongkrong geng motor.
Tapi jika situasinya kondusif, terutama dipagi hari, tidak ada salahnya anda menyaksikan pemandangan dari atas jalan layang Pasupati ini. Di arah utara dengan pemandangan gunung Tangkuban Parahu, di barat dan selatan dengan pemandangan gedung-gedung, dan di timur dengan pemandangan perbukitan dan matahari terbitnya...
No comments:
Post a Comment